Beriman kepada hari akhir iaitu hari kiamat
Beriman kepada hari akhir iaitu hari kiamat merupakan salah satu
rukun iman dan merupakan bagian paling utama dari beberapa bagian
akidah. Bahkan, merupakan unsur terpenting setelah keimanan kepada Allah
swt.
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhir dan hancurnya alam
semesta. Segala yang masih hidup akan mati, langit dan bumi akan
diganti, bukan lagi langit dan bumi yang seperti sekarang.
Adapun mengenai waktu terjadinya kiamat itu, tidak ada seorang pun
yang mengetahuinya, kecuali Allah. Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an
yang artinya :
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?”
Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya
pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak Mengetahui“. (QS. Al-A’raf : 187).
Tiada satu makhluk Allah pun yang mengetahui waktu datangnya hari
kiamat, bahkan nabi atau malaikat yang paling dekat dengan Allah
sekalipun. Hanya Allah yang mengetahui datangnya hari kiamat.
Meskipun demikian, Allah swt. memberitahukan kepada kita melalui
Rasulullah saw. mengenai tanda-tanda dekatnya hari kiamat. Allah sengaja
merahasiakan waktu tibanya hari kiamat karena adanya hikmah syariat.
klaksudnya adalah agar manusia lebih memperhatikan ketaatan terhadap
Allah dan lebih menghindari diri dari perbuatan maksiat.
Hal ini sama seperti dirahasiakannya ajal (waktu kematian) manusia
karena kematian juga merasakan kiamat sugra (kiamat kecil). Seluruh
makhluk yang bernyawa pasti akan mati dan ajal bagi tiap-tiap makhluk
itu telah ditentukan oleh Allah. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang
mengetahui waktu kematiannya tiba.
Apabila manusia telah mati, maka ruh berpisah dari jasadnya. Ruh
berada alam barzah atau alam kubur. Di sinilah ruh manusia menunggu
sampai hari kiamat terjadi. Di alam barzah, manusia akan didatangi oleh
dua malaikat. Mereka adalah Malaikat Munkar dan Nakir yang akan bertanya
tentang keimanan dan amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Maka berbahagialah orang yang mati dalam keadaan beriman dan taat
pada Allah swt. karena dia akan merasakan kenikmatan di alam kuburnya.
Sementara itu, orang yang mati dalam keadaan tidak beriman kepada Allah
swt. Dan tidak membawa amal saleh di alam kuburnya akan merasakan
siksaan yang amat berat.
Apabila manusia mati, maka putuslah (habislah) semua kesempatan untuk
beramal. Akan tetapi, terdapat tiga amal perbuatan manusia yang terns
mengalir pahalanya walaupun dia telah meninggal dunia. Ketiga amal
tersebut adalah sebagai berikut :
Sedekah jariyah. Misalnya mewakafkan tanah untuk masjid dan menggali
dan membangun sumur untuk keperluan umum.Ilmu yang bermanfaat. Misalnya,
orang yang suka mengajarkan ilmu agama kepada orang lain ketika di
dunia, orang yang suka mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran, dan orang yang menjadi pelopor amal kebaikan.Orang tua yang
meninggal dunia meninggalkan anak-anak yang saleh yang selalu mendoakan
keduanya.Nama-nama Hari Akhir
Di dalam Al-Qur’an, Allah swt. telah menyebutkan nama-nama hari kiamat. Lima nama di antaranya akan dijelaskan di bawah ini :
Yaumul Ba’tsi, artinya hari kebangkitan. Dinamai had kebangkitan
karena pada hari itu manusia dibangkitkan dari kuburnya dan ruh-ruh
mereka dikembalikan kepada jasad masing-masing. Akan tetapi bukan jasad
yang sekarang, melainkan jasad yang telah diganti oleh Allah.Yaumul
Hasyri, artinya hari perkumpulan. Dinamai hari perkumpulan karena pada
hari itu seluruh manusia dikumpulkan di suatu padang yang bernama
Mahsyar. Setelah manusia dibangkitkan dari kubumya masing-masing,
mereka semua digiring oleh Allah dan dikumpulkan di alam Mahsyar untuk
diadili oleh Allah mengenai amal perbuatannya ketika di dunia.Yaumul
Hisab, artinya hari perhitungan. Dinamai hari perhitungan karena pada
hari itu amal-amal perbuatan manusia akan diperhitungkan oleh Allah swt.
Manusia akan menjalani perhitungan atas segala amal perbuatannya yang
baik maupun buruk. Setiap anggota tubuh manusia akan menjadi saksi atas
perbuatannya. Tangan akan berbicara, kaki akan menjadi saksi, tanah akan
menceritakan perihal perbuatannya, sementara mulutnya dikunci oleh
Allah swt. Dengan demikian, tidak akan ada seorang pun yang berani
mengingkari apa-apa yang telah diperbuatnya karena yang menjadi saksi
adalah anggota badannya sendiri.Yaumul Mizan, artinya hari penimbangan.
Pada hari itu, antara amal kebaikan dan amal keburukan manusia akan
ditimbang oleh Allah dengan seadil-adilnya. Barangsiapa yang timbangan
amal kebaikannya lebih berat daripada timbangan amal keburukannya, maka
dia akan mendapatkan keridaan Allah (dimasukkan ke dalam surga). Namun,
barangsiapa timbangan amal kebaikannya lebih ringan daripada timbangan
amal keburukannya, maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka yang sangat
pangs.Yaumul Jaza’, artinya hari pembalasan. Pada hari itu, Allah swt.
akan membalas setiap amal perbuatan manusia, yang baik maupun yang
buruk. Amal kebaikan akan dibalas dengan surga sedangkan amal buruk akan
dibalas dengan azab neraka.Tanda-tanda Hari Akhir (Kiamat)
Hari akhir atau hari kiamat pasti akan datang. Tentang peristiwa dan
waktu hari tersebut datang dan terjadi, hanya Allah swt. yang
mengetahuinya. Namun, Allah memberikan peringatan kepada manusia
mengenai datangnya hari kiamat tersebut.
Peristiwa-peristiwa pads Hari Kiamat
Allah swt. telah memberi peringatan kepada manusia agar membekali
diri dengan keimanan dan ketakwaan agar selamat dari kedahsyatan hari
kiamat sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj 22 ayat 1-2
yang artinya sebagai berikut : ”Wahai manusia! Bertakwalah kepada
Tuhanmu,- sungguh. guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian)
yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya
(goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai
terhadap anak yang disusuinya. dan se-tiap perempuan yang hamil akan
kegu-guran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk,
padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat
keras.” (Q.S. AI-Hajj [22] :1-2)
Dalam surah Al-Qari’ah [101] ayat 1-5, Allah swt. juga telah
menggambarkan mengenai kejadian-kejadian hari kiamat sebagai berikut:
”Hari Kiamat, Apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari
Kiamat itu?’Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan
gununggunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”, (Q,S,AI-Qari’ah :
1-5)
Lebih jelas lagi, Allah swt. menggambarkan peristiwa hari kiamat itu
dalam surah AI-Zalzalah [99]: 1-8. Adapun artinya adalah sebagai berikut
: ”Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Dan manusia
bertanya, ”Apa yang terjadi pada bumi ini?”Pada hari itu bumi
menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan
(yang sedemikian itu) padanya. Pada hari itu manusia keluar dari
kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok,untuk diperlihatkan kepada
mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barang siapa mengerjakan
kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan
barangsiapa mengeriakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya.” (Q. S. AlZalzalah [99].1-8)
Demikianlah beberapa gambaran tentang peristiwa hari kiamat yang
diterangkan oleh Allah swt. Dalam Al-Qur’an. Tujuannya agarmanusia
berwaspada dan selalu mempersiapkan diri dengan keimanan dan ketakwaan.
Hal yang baik adalah jika kita tidak mendapati bencana kiamat dalam
keadaan masih hidup. Rasulullah saw. bersabda:
”Termasuk golongan seburuk-buruk manusia ialah orang-orang yang
mendapati tibanya hari kiamat, sedangkan ia masih hidup.” (H.R. Bukhari
dan Muslim)
Beberapa Tanda Hari Kiamat
Rasulullah saw. pernah ditanya oleh Malaikat Jibril a.s., “Ya
Rasulullah, terangkan padaku kapan terjadinya hari kiamat?” Nabi saw.
menjawab, ”Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang
bertanya.” Kemudian Malaikat Jibril bertanya lagi, ”Terangkan padaku
tentang tanda-tanda hari kiamat!” Maka Nabi saw. menjelaskan beberapa
tanda dekatnya hari kiamat. Adapun tanda dekatnya kiamat itu dibagi
dua, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.
a. Tanda-tanda kecil dekatnya hari kiamat
Sebagai bahan renungan bagi kita, berikut ini akan disebutkan sepuluh tanda-tanda kecil dekatnya hari kiamat:
1) Apabila budak wanita telah melahirkan tuannya. Hal ini adalah
kiasan dari banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya sehingga si anak
memperlakukan ibunya seakan-akan dia adalah majikan dari ibunya itu.
2) Apabila urusan-urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya. Banyak terjadi pembunuhan di mana-mana.
3) Minuman keras sudah dianggap biasa.
4) Banyaknya perbuatan zina dan perbuatan kotor.
5) Banyak ulama yang saleh dan alim yang meninggal dunia.
6) Umat Islam bermegah-megahan dan berbangga dengan keindahan masjid
7) Banyak terjadi gempa bumi (bencana alam) di mana-mana.
8) Terasa beratnya orang Islam untuk menjalankan syari’at agamanya.
b. Tanda-tanda Besar Menjelang Hari Kiamat
Berikut ini merupakan lima di antara tanda-tanda besar kiamat :
1) Munculnya Dajjal. Dajjal adalah seorang laki-laki dari bangsa
manusia yang berasal dari kaum Yahudi yang sangat buruk, berperangai dan
berbentuk seperti setan. Matanya buta sebelah dan di keningnya terdapat
tulisan kaf,fa’, ra’ (kafir). Munculnya Dajjal merupakan fitnah (ujian)
paling besar di akhir zaman terhadap keimanan seseorang juga merupakan
bencana paling buruk.
2) Turunnya Nabi Isa bin Maryam a.s. Kaum muslimin memiliki keyakinan
bahwa Isa bin Maryam a.s. tidaklah terbunuh dan tidak disalib, tetapi
beliau diangkat oleh Allah ke langit. Pada akhir zaman, beliau akan
turun kembali ke dunia untuk membunuh Dajjal dan memenangkan Islam serta
menyeru manusia kepada Islam.
3) Keluarnya Yajuj Majuj. Yajuj Majuj adalah bangsa manusia keturunan
dari Yafit bin Nuh. Mereka akan keluar menjelang hari kiamat setelah
Nabi Isa a.s. membunuh Dajjal. Yajuj Ma`juj juga keluar sebagai fitnah
(ujian) keimanan bagi orang-orang mukmin.
4) Terbitnya matahari dari sebelah barat. Terbitnya matahari dari
sebelah barat menjelang terjadinya hari kiamat adalah pertanda sudah
ditutupnya pintu tobat. Setelah itu, tidak akan diterima keimanan siapa
pun yang belum beriman sebelumnya.
5) Keluarnya binatang bumi (dabbatul ardhi). la adalah seekor
binatang yang besar, berbulu panjang, berbulu roma pendek dan halus,
mempunyai beberapa kaki, dan bisa berbicara. Binatang ini keluar untuk
memberi tanda kepada orang mukmin dan orang kafir hingga jelas terlihat
perbedaan wajah mereka. Orang mukmin wajahnya bersinar cerah, sedangkan
orang kafir wajahnya hitam suram.
Perilaku Orang yang Beriman kepada Hari Akhir
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa pada zaman Rasulullah saw.
Apabila terjadi angin ribut, maka para sahabat cepat-cepat masuk ke
masjid karena khawatir apabila hari kiamat telah tiba.
Begitulah seharusnya sikap orang yang beriman kepada hari akhir
(kiamat), yaitu senantiasa merasa bahwa kiamat itu dekat. Dengan
demikian, ia akan selalu berhati-hati dalam bertindak dan berucap. Hal
itu karena ia meyakini bahwa setiap ucapan dan tindakannya selalu
dicatat oleh dua malaikat pencatat amal, yaitu Raqib dan ‘Atid serta
oleh bumi yang dipijak juga anggota tubuhnya di akhirat kelak akan
menjadi saksi atas perbuatannya. Selain itu, setiap amal perbuatannya
itu akan dibalas oleh Allah swt. Amal saleh dibalas dengan surga dan
amal kejahatan dibalas dengan neraka.
Kesaksian Bumi bagi Amal Perbuatan Manusia
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. membaca ayat
’Yaumaidzin tuhadditsu akhbaraha (pada hari itu bumi menceritakan
berita-beritanya; Q.S. Al zalzalah [99] – 4), lalu beliau bersabda,
"Tahukah kalian berita apa yang diceritakan oleh bumi itu?”
Mereka menjawab, ”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau
bersabda. ”Berita bumi yaitu kesaksian atas perbuatan setiap manusia
baik lelaki maupun wanita yang telah dilakukan di muka bumi. Bumi akan
mengatakan. ”Orang ini telah melakukan begini dan begitu.” (HR. Ibnu
Hibban).
Dengan demikian, saksi amalan bagi manusia di alam akhirat nanti
bukan saja anggota tubuhnya. Namun, alam (bumf) pun akan bersaksi
terhadap segala yang dilakukan oleh seseorang semasa hidupnya. Oleh
karena itu, berbuatlah kebajikan selama kita hidup di dunia. Bertakwalah
dengan sesungguh-sungguhnya takwa kepada Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar