RINGKASAN FIKIH JIHAD
Karya Ulama Besar Syaikh Yusuf Al-Qardhawi
Maraknya
aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam dan gerakan jihad di dunia,
termasuk di Indonesia tak ayal telah menimbulkan stigmatisasi buruk
terhadap makna jihad yang suci dan mulia. Muncul kesan bahwa jihad
adalah gerakan teror untuk merusak, membunuh, dan menakut-nakuti pihak
yang dianggap sebagai musuh. Mereka yang mengatasnamakan gerakan jihad
itu memunculkan istilah “jihad global”, dimana jihad tak hanya dilakukan
di medan perang atau wilayah-wilayah konflik, tapi juga dilakukan di
wilayah-wilayah aman dengan tujuan menghancurkan segala kepentingan
musuh-musuh Islam.
Akibat maraknya
terorisme yang mengatasnamakan Islam, pembahasan jihad menjadi terkesan
amat menakutkan. Syariat jihad dianggap ancaman bagi perdamaian dan
kemanusiaan. Ujungnya, musuh-musuh Islam berusaha menghapus pembahasan
tentang jihad dari khazanah keilmuan Islam.
Padahal
jihad adalah ibadah tertinggi dalam Islam dengan tujuan menegakkan
kalimatullah dan menjaga hak-hak umat Islam. Islam mengajarkan syariat
jihad dengan batasan dan aturan yang ketat dan rinci, tidak
mengedepankan hawa nafsu dan serampangan. Jihad dalam Islam sangat
menghargai nilai-nilai dan hak asasi manusia, termasuk di dalamnya
hak-hak sipil. Pembunuhan dilarang kecuali terhadap yang benar-benar
memerangi Islam. Tidak merusak, kecuali tempat-tempat yang menjadi basis
militer.
Buku “Ringkasan Fikih Jihad”
yang ada di hadapan Anda ini adalah karya besar dari Syaikh Yusuf
Al-Qaradhawi untuk meluruskan berbagai penyimpangan makna jihad yang
belakangan ini marak terjadi. Buku ini hadir dengan dua maksud: pertama,
sebagai koreksi terhadap pemahaman keliru tentang jihad. Kedua, sebagai
penjelasan bagi mereka yang antipati terhadap syariat jihad.
Dengan
kapasitas keilmuannya sebagai ulama Islam yang diakui dunia, Syaikh
Al-Qaradhawi menjelaskan secara gamblang tentang makna dan tujuan
sebenarnya dari syariatkan jihad. Selain itu, buku ini juga menjelaskan
tentang bagaimana seharusnya kaum muslimin berinteraksi dengan
negara-negara non-muslim dan menjelaskan tentang pengertian Darul Islam
dan Darul Harbi yang juga banyak disalahpahami selama ini. Buku ini
sayang jika Anda lewatkan!
TINGKATAN JIHAD DENGAN LISAN DAN BAYAN (PENJELASAN) ATAU DAKWA DAN INFORMASI
PASAL KE-3 (halaman 145-149)
Kata beliau di halaman 149, saya kutip seperti aslinya, sbb ;
Termasuk
media yang penting dalam Jihad melalui penjelasan, Jihad melalui
dakwah, dan Jihad melalui pengajaran di masa kita yang sekarang adalah
jaringan berbagai informasi internasional yang terkenal dengan nama
Internet, dimana jangkauannya sangat luas dari hari ke hari dan
berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta manusia dari timur dan barat
dapat mengambil manfaat serta pelajaran darinya. Penulis yakin bahwa
jihad seperti inilah yang terpenting dan harus diperhatikan di masa
sekarang.
BERIKUT AYAT-AYAT AL-QURAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DALIL
QS 55:1-4
۞ الرَّحْمَٰنُ [٥٥:١]
(Tuhan) Yang Maha Pemurah,
﴿١﴾
عَلَّمَ الْقُرْآنَ [٥٥:٢]
Yang telah mengajarkan al Quran.
﴿٢﴾
خَلَقَ الْإِنسَانَ [٥٥:٣]
Dia menciptakan manusia.
﴿٣﴾
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ [٥٥:٤]
Mengajarnya pandai berbicara.
﴿٤﴾
QS 90:8-9
أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ [٩٠:٨]
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
﴿٨﴾
وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ [٩٠:٩]
lidah dan dua buah bibir.
﴿٩﴾
QS 68:1
۞ ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ [٦٨:١]
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
﴿١﴾
QS 96:3-4
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ [٩٦:٣]
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
﴿٣﴾
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ [٩٦:٤]
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
﴿٤﴾
QS 25:52
فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا [٢٥:٥٢]
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.
﴿٥٢﴾
QS 16:125
ادْعُ
إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ
وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن
ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ [١٦:١٢٥]
Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
﴿١٢٥﴾
QS 29:46
(21)
۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنزِلَ
إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ
وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ [٢٩:٤٦]
Dan
janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan
katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah
satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".
﴿٤٦﴾
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar